A. HAKIKAT MANUSIA
SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia sebagai mahluk individu
Manusia sebagai mahluk
individu berarti sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan yang disebut mahluk dan
pribadi yang hidupnya berdiri sendiri memiliki akal, budi dan mampu menguasai
mahluk lain. manusia merupakan mahluk monodualis, selain sebagai
mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk
individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur
jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang
membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan akal, pikiran, dan perasaan
sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Sadar atau
tidak, setiap manusia akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya agar
memenuhi hakikatnya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Manusia adalah
ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda. Setiap orang dilahirkan ke
dunia ini dengan sifat yang berbeda dengan manusia lain. Setiap pribadi
memiliki perbedaan sehingga selalu dapat dibedakan dengan yang lain. Manusia
dikaruniai hak dasar yang melekat dalam dirinya, yaitu hak asasi manusia. Hak
asasi merupakan hak mutlak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa pada setiap
individu tanpa memandang perbedaan yang ada. Manusia secara individu adalah
bebas. Ia bebas memutuskan sendiri tindakannya dan pilihan yang ia ambil.
Manusia sebagai mahluk sosial
Plato mengatakan,
mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk yang
senang bergaul/berkawan. Status mahluk sosial selalu melekat pada diri manusia.
Manusia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri
saja. Ciri utama mahluk sosial adalah hidup berbudaya, yaitu hidup menggunakan
akal budi dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan Aristoteles mengatakan, manusia adalah mahluk yang
pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya.
Sejak lahir dalam diri manusia sudah memiliki hasrat/bakat/naluri yang kuat
untuk berhubungan atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri itu
disebut gregoriousness.
B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia berperan sebagai
mahluk individu dan sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya.
Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari
masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin
dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Masyarakat merupakan wadah
bagi para individu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial.
Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antarindividu dalam suatu pergaulan
hidup bersama. Beberapa faktor yang mempengaruhi manusia hidup bermasyarakat:
Faktor alamiah atau kodrat Tuhan
Faktor saling memenuhi kebutuhan
Faktor saling ketergantungan
C. DINAMIKA INTERKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan
faktor utama dalam kehidupan sosial, yang merupajan hubungan sosial yang
dinamis, menyangkut hubungan timbal balik antar individu, kelompok manusia,
maupun orang dengan kelompok manusia. Interaksi sosial bisa dalam situasi
persahabatan maupun permusuhan, dan hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak
apabila terjadi dari kedua belah pihak. Dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial
beragam. Dilihat jenisnya ada interaksi antar individu, interaksi individu
dengan kelompok dan juga antar kelompok. Faktor penyebabnya, ada yang
disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan
empati. Sifat interaksinya ada yang asosiatif dan disasosiatif.
D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN
INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dilema ini sering dihadapi setiap orang, sebab mana yang harus diutamakan,
kepentingan individu atau kepentingan masyarakat? Dapat dilihat dari beberapa
pandangan:
Pandangan Individualisme
Pada hakikatnya adalah makhluk hidup yang bebas. Paham ini memandang manusia
sebagai makhliuk pribadi yang untuh dan lengkap terlepas dari manusia lain.
Manusia sebagai individu bebas karena ia memiliki hak-hak yang tidak dihalangi
siapapun. Apabila hak-hak itu terpenuhi maka kehidupan manusia terjamin dan
bahagia. Masyarakat adalah kumpulan individu-individu, apabila
individu-individu tersebut hidupnya terjamin dan bahagia maka masyarakatpun
akan sejahtera. Pandangan ini berpendapat bahwa kepentingan individu lah yang
harus diutamakan sebab kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang
tinggi dan harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan.
Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan, karna
masyarakat bukanlah sekedar kumpulan individu. Masyarakat merupakan entitas
yang besar dan berdiri sendiri diamana individu-individu berada. Kedudukan
individu hanyalah objek dari masyarakat dan menurut pandangan ini hak-hak
individu adalah hak dasar yang hilang. Hak-hak individu timbul karena
keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Pandangan ini bertolak
belakang dengan pandangan individualisme yang mengutamakan kepentingan individu
ketimbang masyarakat.
Dilihat dari kedua pandangan diatas,
terdapat kelemahan masing-masing. Kebebasan perseorangan yang merupakan inti
dari individualisme dalam pelaksanaannya justru mengingkari ajarannya sendiri,
yaitu persamaan. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrim, tidak menghargai manusia
sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi dari kemanusiaan, dalam negara
komunis mungkin terjadi kemajuan masyarakat tetapi kepuasan rohani manusia
belum tentu terjamin. Negara komunis mudah menjadi negara otoriter yang
memasung hak-hak dasar manusia maupun warga negara. Negara indonesia yang
berfilsafahkan pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi
sekaligus sosial secara seimbang. Menurut filsafat pancasila, manusia adalah
makhluk individu sekaligus makhluk sosial, yang secara hakikat bahwa kedudukan
manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Bangsa indonesia
memiliki prinsip penempatan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan. Demi kepentingan bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar
setiap warga negara.
Selama
ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4)
Adanya sistem pengolahan data hasil penelitian yang menggunakan pemampaatan
teknologi.
Dulu,
ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunga dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti computer,
yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program yang telah
diinstalkan.
5)
Pemenuhan kebutuhan akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
Dalam
bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan bahan yanga harus dipersiapkan,
salah satu contoh, yaitu pengandaan soal ujian. Dengan adanya mesin photocopy,
untuk memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan
waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau itu dilakukan dengan secara manual.
Tapi dengan perkembangan teknologi mesin photocopy, semuanya itu dapat
dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya
dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
perkembangan IPTEK, yaitu:
1)
Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
2)
Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
3)
Mempercepat proses yang lama
4)
Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5)
Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
b. Dampak
negatif
Disamping
dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, antara lain:
1)
Siswa menjadi malas belajar
Dengan
adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti
Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa jadi malas
belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk
berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seprti main Facebook,
Chating, Frienster, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap
minat belajar siswa.
2)
Terjadinya pelanggaran asosila
Sering
kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila
dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tauran
antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
3)
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi,
seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main
VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang
seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam
belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat
berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi
kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
4)
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan
adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran,
ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka
mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat
internet dan mengkopi paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
5)
Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam.
Selama
ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran
soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi,
karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan
mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang
dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran
soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
6)
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.
Pada
awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat
positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai
alasan. Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan penerobosan
system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan
tidak perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan
pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan
dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
7)
Adanya penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan
sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam
melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan
mahasiswa, ini mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi,
dengan mengabaikan kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar