English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Hakikat Manusia sebagai mahluk individu Dan Sosial



A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Manusia sebagai mahluk individu
          Manusia sebagai mahluk individu berarti sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan yang disebut mahluk dan pribadi yang hidupnya berdiri sendiri memiliki akal, budi dan mampu menguasai mahluk lain. manusia merupakan mahluk monodualis, selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan akal, pikiran, dan perasaan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Sadar atau tidak, setiap manusia akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya agar memenuhi hakikatnya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain. Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda. Setiap orang dilahirkan ke dunia ini dengan sifat yang berbeda dengan manusia lain. Setiap pribadi memiliki perbedaan sehingga selalu dapat dibedakan dengan yang lain. Manusia dikaruniai hak dasar yang melekat dalam dirinya, yaitu hak asasi manusia. Hak asasi merupakan hak mutlak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa pada setiap individu tanpa memandang perbedaan yang ada. Manusia secara individu adalah bebas. Ia bebas memutuskan sendiri tindakannya dan pilihan yang ia ambil.

Manusia sebagai mahluk sosial

            Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk yang senang bergaul/berkawan. Status mahluk sosial selalu melekat pada diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Ciri utama mahluk sosial adalah hidup berbudaya, yaitu hidup menggunakan akal budi dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan Aristoteles mengatakan, manusia adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Sejak lahir dalam diri manusia sudah memiliki hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri itu disebut gregoriousness.




B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
          Manusia berperan sebagai mahluk individu dan sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Masyarakat merupakan wadah bagi para individu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial. Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antarindividu dalam suatu pergaulan hidup bersama. Beberapa faktor yang mempengaruhi manusia hidup bermasyarakat:
Faktor alamiah atau kodrat Tuhan
Faktor saling memenuhi kebutuhan
Faktor saling ketergantungan

C. DINAMIKA INTERKSI SOSIAL
          Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial, yang merupajan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan timbal balik antar individu, kelompok manusia, maupun orang dengan kelompok manusia. Interaksi sosial bisa dalam situasi persahabatan maupun permusuhan, dan hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi dari kedua belah pihak. Dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial beragam. Dilihat jenisnya ada interaksi antar individu, interaksi individu dengan kelompok dan juga antar kelompok. Faktor penyebabnya, ada yang disebabkan oleh faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati. Sifat interaksinya ada yang asosiatif dan disasosiatif.

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
            Dilema ini sering dihadapi setiap orang, sebab mana yang harus diutamakan, kepentingan individu atau kepentingan masyarakat? Dapat dilihat dari beberapa pandangan:
Pandangan Individualisme

            Pada hakikatnya adalah makhluk hidup yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhliuk pribadi yang untuh dan lengkap terlepas dari manusia lain. Manusia sebagai individu bebas karena ia memiliki hak-hak yang tidak dihalangi siapapun. Apabila hak-hak itu terpenuhi maka kehidupan manusia terjamin dan bahagia. Masyarakat adalah kumpulan individu-individu, apabila individu-individu tersebut hidupnya terjamin dan bahagia maka masyarakatpun akan sejahtera. Pandangan ini berpendapat bahwa kepentingan individu lah yang harus diutamakan sebab kesejahteraan individu merupakan nilai kebaikan yang tinggi dan harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan.
Pandangan Sosialisme

            Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan, karna masyarakat bukanlah sekedar kumpulan individu. Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri diamana individu-individu berada. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat dan menurut pandangan ini hak-hak individu adalah hak dasar yang hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan individualisme yang mengutamakan kepentingan individu ketimbang masyarakat.

Dilihat dari kedua pandangan diatas, terdapat kelemahan masing-masing. Kebebasan perseorangan yang merupakan inti dari individualisme dalam pelaksanaannya justru mengingkari ajarannya sendiri, yaitu persamaan. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrim, tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi dari kemanusiaan, dalam negara komunis mungkin terjadi kemajuan masyarakat tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu terjamin. Negara komunis mudah menjadi negara otoriter yang memasung hak-hak dasar manusia maupun warga negara. Negara indonesia yang berfilsafahkan pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang. Menurut filsafat pancasila, manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, yang secara hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Bangsa indonesia memiliki prinsip penempatan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Demi kepentingan bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak dasar setiap warga negara.

-� m l : ��G �/ w Roman"'>3) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4) Adanya sistem pengolahan data hasil penelitian yang menggunakan pemampaatan teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunga dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti computer, yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program yang telah diinstalkan.
5) Pemenuhan kebutuhan akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
Dalam bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan bahan yanga harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu pengandaan soal ujian. Dengan adanya mesin photocopy, untuk memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau itu dilakukan dengan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi mesin photocopy, semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1) Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
3) Mempercepat proses yang lama
4) Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
b. Dampak negatif
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain:
1) Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seprti main Facebook, Chating, Frienster, dll, yang kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2) Terjadinya pelanggaran asosila
Sering kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti terjadinya tauran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
3) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk main game, main VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga yang semula waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga jam belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa bahkan mahasiswa.
4) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya pasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat internet dan mengkopi paste, sehingga siswa semakin menjadi malas belajar.
5) Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam.
Selama ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
6) Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang heker, dengan kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
7) Adanya penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.


0 komentar:

Posting Komentar