IDENTITAS BUKU :
Judul : Surat Kecil untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Published
Cetakan : Juli 2008
Tebal : 228 + x hlm ; 19 cm
SINOPSIS
Hai sobat, namaku Gita Sesa
Wanda Cantika atau Keke. Umurku 13 tahun, aku anak ke-tiga dari tiga
bersaudara. Aku dinyatakan positif terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Dokter bilang penyakit
ini sangat langka dan aku menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami
penyakit itu.
Semakin lama rasa sakit di
hidungku mulai terasa menyakitkan, disertai ngilu dibagian rahang yang menghambat
pernafasanku, hari selanjutnya muncul benjolan lunak di bawah kelopak mataku,
dan sebagian kulit di wajah kiriku ikut membengkak. Ayahku tidak pernah mau
jujur mengatakan penyakit itu, hingga akhirnya ada seorang ulama yang
mengatakan padaku aku terserang kanker. Seluruh pulau Jawa, Sumatra dan Bali
telah kami lalui hanya untuk mencari pengobatan yang terbaik. Perjalanan ini
ini terasa bagaikan penderitaan yang tiada akhir.
Aku merasa beruntung karena
keluargaku, sahabat-sahabatku, dan kekasihku selalu ada disampingku untuk
memberikan dukungan tanpa henti.
Ketika aku mulai pasrah, aku
hanya berdoa agar aku diberi waktu yang lebih lama di dunia ini bersama
kekasihku, sahabatku dan terutama untuk membahagiakan ayahku. Doaku di dengar
oleh-Nya ada cara lain untuk mengobati penyakitku selain dengan operasi, yaitu
dengan kemoterapi, aku bahagia mendengarnya. Setelah melakukan radioterapi
sekitar 25 kali akhirnya aku dinyatakan sembuh dari kanker.
Tetapi kebahagiaan itu tidak
berlangsung lama. Kanker itu telah kembali, berpindah dan bersarang di bagian
mata pelipis kanan. Aku tidak lagi takut, aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku
bersyukur, Tuhan memberiku kesempatan lebih lama di dunia. Aku berusaha tegar
dan mengatakan kepada mereka, ujian ini adalah tanda Tuhan sayang kepadaku.
Tidak seperti saat pertama
kali kanker menyerangku. Dokter kali ini menyerah menanganiku, karena
kemoterapi itu hanya memperburuk keadaanku. Kanker itu semakin kebal terhadap
zat kimia. Kondisiku semakin parah. Perjalanan ke Singapura dan Amerika tidak
membuahkan hasil. Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat
hembusan nafasku semakin berat. Disaat koma, aku bertemu dengan kakak cantik,
aku menuliskan sebuah surat yang aku beri judul “Surat Kecil untuk Tuhan” untuk
kakak itu. Surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang
untuk hidup.
Sobat..bila ada tawa di
dunia ini, maka akan ada tangis di sampingnya.
RESENSI BUKU
Surat kecil untuk Tuhan
adalah sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang gadis
remaja Indonesia bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau keke. Gadis berusia 13
tahun, yang menjadi penderita kanker jaringan lunak atau Rabdomiosarkoma pertama di Indonesia. Kanker itu menggerogoti wajah bagian kirinya.
Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk untuk tetap hidup dan
tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Mendengar vonis tersebut,
sang ayah Joddy Tri Aprianto benar-benar terkejut. Walaupun demikian, ia tetap
berjuang keras untuk menyembuhkan putri kecilnya. Apapun caranya ditempuh agar
Keke terbebas dari vonis kematiannya. Bersama ketiga anaknya dan
sahabat-sahabat Keke, ia mengelilingi seluruh pulau Jawa, Sumatra dan Bali
hanya untuk mencari obat. Meski kadang kala menangis, joddy selalu ingin
terlihat tegar di depan putrinya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan
putrinya tersebut begitu mengharukan.
Sempat Keke menyerah dan
menyalahkan Tuhan. Tetapi semangatnya kembali lagi setelah ia menyadari bahwa
keluarga, kekasih sahabat-sahabatnya selalu ada untuk mendukung dia.sampai pada
akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, Keke dinyatakan sembuh dari
penyakitnya.
Keberhasilan dokter
Indonesia dalam menyembuhkan kasus kenker yang baru pertama kali terjadi di
Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter
di dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali
lagi. Keke sadar, nafasnya semakin sempit. Tetapi dia tak lagi takut, dia
bersyukur karena mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama selama
3 tahun. Dokter pun menyerah. Joddy sang ayah merasa terpukul dengan kembalinya
penyakit itu ke wajah Keke.
Surat kecil untuk Tuhan
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Tuhan…
Bolehakah aku menulis surat kecil untuk-Mu?
Tuhan…
Bolehkah aku memohaon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan…
Biarkan aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memendang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan…
Ijinkan rambutku tumbuh, agar aku bisa menjadi wabta seutuhnya
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa member kebahagiaan
Kepada ayah dan sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan ati hidupku
Kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan…
Surat kecil ini adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali..
Ke dunia yang Kau berikan kepadaku…
Bait puisi diatas adalah
tulisan terakhir Keke, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya tanggal
25 Desember 2006. Tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri
terakhir.
Sebenarnya ada yang
membingungkan dari buku ini. Keke menuliskan surat kecil untuk Tuhan itu dalam
mimpinya atau dalam keadaan sadar. Penulis menyebutkan Keke menulis pada saat
ia bermimpi yang seharusnya tidak ada dalam kenyataan. Yang menjadi pertanyaan
darimana sang ayah tahu kalau Keke menulis surat itu. Sebenarnya siapa
yang menulis puisi tersebut? Namun
kekurangan yang tak berarti itu tertutupi dengan alur kisah yang mengharukan
dan dikemas dengan apik oleh penulis.
Buku ini menginspirasi banyak
orang. Terutama remaja Indonesia agar semangat menjalani hidup bagiamanapun
keadaannya. Kisah nyata yang telah menyebabkan ribuan air mata berjatuhan setelah
membaca buku ini. Kisah Keke ini menjadi abadi. Kisah ini sempat diulas dalam
acara Kick Andy. Sebelumnya buku ini diterbitkan secara online dan dibaca lebih
dari 350.000 pengunjung. Karena banyaknya pembaca yang terinspirai oleh kisah
Keke, buku ini dicetak secara luas dan terjual lebih dari 30.000 exemplar dalam
waktu dua bulan. Buku ini juga diterbitkan di Taiwan dan mencetak sukses yang
sama.
2 komentar:
resensi buku yg bagus...
bku ini menceritakan seorang keke yg terkena KANKER RABDOMIOSARKOMA dan tntu saja true story + difilm kan...
iyah makasih :)...
Posting Komentar