English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laporan Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia


KEMENAKERTRANS
TARIK HAMPIR TIGA RIBU PEKERJA ANAK
 JAKARTA: Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan (PPK) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi I Gusti Made Arka menyatakan program kementeriannya menarik pekerja yang masih berusia anak-anak hampir sepenuhnya berhasil.

"Dari target tiga ribu anak, berhasil ditarik 2.993 anak. Itu mencapai 99,77 persen," ungkap Arka di Jakarta, Selasa (24/8).
Para pekerja anak tersebut diinformasikan Arka tertarik dari berbagai lokasi yangg terletak di 13 provinsi dan 50 kabupaten atau kota. "Diantaranya dari Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, hingga Jawa Barat dan DKI Jakarta," ujarnya.
Setelah tertarik, Ditjen PPK melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga swadaya masyarakat untuk menanyakan apa yang hendak para eks-pekerja anak tersebut lakukan. "Untuk yang mau sekolah, kita kerja sama juga dengan dinas pendidikan setempat agar disediakan slot bangku," paparnya.
"Namun misal tidak mau sekolah tapi mau tingkatkan ketrampilan, ya kita beri kursus," tambah Arka.
Dilaporkan Ditjen KKP, dari 2.993 penarikan anak, tercatat 1.092 anak (37%) ingin melanjutkan ke pendidikan formal, 1.589 anak (53%) ingin mengkiuti kesetaraan, dan 312 anak (10%) ingin mendapat ketrampilan tambahan. (Mar/OL-2)

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/08/24/164389/23/2/Kemenakertrans-Tarik-Hampir-Tiga-Ribu-Pekerja-Anak


Demikian dikatakan Sekretaris Kementerian Negara PAN, Tasdik Kinanto saat memberikan pengarahan pada pembukaan Pelatihan Kader Penggerak Budaya Kerja Aparatur Angkatan III di Hotel Horison Bekasi, Selasa (27/10).
Acara yang berlangsung 27-29 Oktober itu diikuti oleh sejumlah pejabat, baik dari daerah maupun instansi pusat. “Para kader penggerak budaya kerja, diharapkan bisa mendedikasikan dirinya untuk mendinamisir pengembangan budaya kerja di instansi masing-masing,” ujar Tasdik Kinanto menambahkan.
Lebih lanjut Tasdik mengatakan, dewasa ini masyarakat tidak sabar, ingin melihat dan merasakan kinerja yang dilakukan oleh jajaran birokrasi. Hal itu bisa dilihat dari berita di media massa, yang dalam beberapa hari terakhir memberitakan kenaikan gaji pejabat. “Tampaknya mereka tak rela kalau uang negara dibagi-bagi, sementara para pejabat itu belum menunjukkan kinerjanya seperti diharapkan,” tambahnya.
Untuk itu, kini sedang disusun program kerja 100 hari, 1 tahun dan lima tahun Kabinet Indonesia Bersatu II, agar akuntabilitas cabinet diketahui oleh masyarakat.
Disinggung juga bahwa APBN 2010 menetapkan pertumbuhan ekonomi 6 – 7 persen. Menurut Tasdik, pertumbuhan ekonomi itu tidak lepas dari adanya investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun diingatkan, untuk mendorong investor menanamkan modalnya di suatu daerah, diperlukan pelayanan publik yang baik. ”Kalau investor dipersulit, banyak calo, ada KKN, pungli dan sebagainya, maka investor tentu memilih menanamkan modalnya di negara yang lebih mudah,” ujarnya.
Sebagai perbandingan, Cina merupakan negara yang begitu baik dalam melayani pemodal. Urusan pajak belakangan, yang penting tenaga kerjanya dapat diserap. Ibaratnya, investor tinggal bawa koper. Bahkan ada investor dari Indonesia yang menanamkan modalnya di Cina.
Terkait dengan budaya aparatur negara, Tasdik mengungkapkan bahwa di Cina tidak ada pegawai yang ngobrol di kantor. Mereka bekerja sesuai dengan tugas masing-masing, karena di sana budaya kerjanya memang sangat baik. Kondisi serupa juga dapat dilihat di Jepang. ”Kita patut meniru budaya yang dilakukan aparatur negara di negara-negara itu,” tambahnya.


Sumber:
http://www.menpan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=177&Itemid=1
 








KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA FEBRUARI 2009

  • Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2009 mencapai 113,74 juta orang, bertambah 1,79 juta orang dibanding jumlah angkatan kerja Agustus 2008 sebesar 111,95 juta orang, atau bertambah 2,26 juta orang dibanding Februari 2008 sebesar 111,48 juta orang. 




  • ingin lebih lengkap klik link download 


0 komentar:

Posting Komentar