“1 pesan diterima”
Kalimat yang muncul
dalam handphone ku. Memang handphone aku sengaja tidak aku beri nada, atau istilahnya hanya aku silent. Melihat kalimat
itu,aku segera membuka pesan itu. Hemz... yah seperti biasa , isinya hanya
sekedar kata ”hay”, dan itupun dari nomor yang tidak aku kenal pula.”untuk apa
aku membalas sms itu,toh itu mungkin dari orang yang iseng aja”, gumamku dalam
hati.
Hari demi hari nomor
itu selalu masuk dalam handphone aku, entah hanya sekedar miscall ataupun sms
dengan kata-kata yang tidak jelas. Semakin hari aku juga dibuat penasaran oleh
nomer itu, bukan nomernya sih tapi tepatnya pemilik nomor itu. Dan untuk pertama
kalinya aku membalasnya. akupun menanyakan identitas dia, hemzzz.. ternyata Andi
namanya. ternyata juga, dia temennya
temenku. Dia sekolah di SMA Budi Mulya , sekolah anak-anak orang kaya gitu dech.
Tak tahu kenapa aku
rasanya semakin hari selalu ingin membalas setiap sms darinya, walaupun aku dan
dia belum pernah sekalipun bertemu ,aku merasa nyaman aja ngobrol dengan nya, meskipun
hanya lewat sebatang benda yang dinamakan handphone.
Sudah 1 minggu aku dan
andi asik berkomunikasi melalu handphone. 1 minggu aku mulai mengetahui
sifat-sifat andi. Andi memang orangnya asik diajak becandaia juga tidak sombong,
pokoknya baik deh. Tapi aku mulai khawatir . Aku takut jika aku hanya dibohongi oleh Andi. karena aku
selama ini berhubungan hanya lewat hp , aku belum tahu aslinya. apalagi
akhir-akhir ini banyak sekali penipuan melaluI handphone.”ahhhhhhh aku benar –benar
khawatir”jerit hatiku. Tetapi dalam hati kecilku, aku yakin bahwa Andi itu
benar-benar baik.
Ternyata kekhawatiranku
mulai mereda, kenapa ? soalnya andi mau main ke rumah aku. Itu tandanya dia
bener-bener orang baik , karna biasanyakan cowok itu maunya ngajak ketemuan di
luar . “alhamduilah”, ucapku dengan
sedikit bahagia. Dan akupun lebih bahagia lagi karena dia ngajak aku maen di
tempat para pemuda-pemudi jogja sering nongkrong. Bertambah seneng deh hati ku.
Selama ini aku pengen banget maen bareng cowok. Kangen gitu dengan suasananya.
Hari pertemuan pun
tiba, dan hari itu tepat malam minggu. Untuk pertama kalinya aku mengetahui
wajah seorang yang selama ini menemaniku
dalam ruang handphone ku. “Oh my god... cakep nian andi, macam pula ni”,,
celoteh ku dalam batin.saking gantengnya raut wajah andi, akupun enggan
memalingkan pandangan kuterhadap dia. Waktu itu jam menunjukan pukul 19.30 wib,
aku dan andi memutuskan untuk tidak jadi maen.
Perjalananya aja sekitar satu jam. Bisa-bisa pulang dikroyokin warga
kalau aku nekad maen. Dalam hati kecewa sih, tapi tak apalah yang penting udah
bisa melihat wajah “cute” andi,hee. Akhirnya kita hanya mengobrol di rumahku.
Saking asyiknya ngobrol,tak terasa jam menunjukan pukul 20.30 wib. Andipun
memeutuskan untuk pulang, dan ia berpamitan dengan kedua orang tua ku. Jarang-jarang
loh cowok yang maen ke tempat ku sesopan itu. Dan andipun bersalaman dengan ku.
Ih seneng deh. Tanggal 19 juni 2011 yang tak kan aku lupakan.
Pertemuan itu membuatku
senang banget, terutama hati ku . bahagia banget rasanya. Sepertinya andi tidak
segan atapun risih dengan keadaan wajah ku. Wajah yang menurut khalayak ramai
merupakan wajah yang jelek.
Aku memang mempunyai
wajah yang bisa dikatakan jelek. Dulu aku bersama teman teman ku pergi mendaki
gunung untuk mengisi liburan. Kami pergi bertiga. Singkat cerita kami mendapat
musibah. Dan untungnya teman-teman ku selamat, walaupun aku yang menderita.
Wajah ku hancur, karena kejadian itu aku mendapat jahitan yang jumlah nya cukup
banyak, yaitu 32 yang tepat dikenakan di bibirku. Saat itu aku merasa malu
dengan keadaan yang kuhadapi. Untung ada orang tuaku yang selalu memberikan
semangat kepada ku. Dari situ aku mulai bangkit . aku mulai hidup dengan wajah
baru. Tepatnya wajah dengan bibir yang agak terlihat sumbing. Padahal dulu aku
menjadi idola di sekolah dan di desa ku. Namun sekarang aku menjdi bahan ejekan
dan cemooh oleh warga. Aku juga merasa tambah sedih, karena kedua teman ku yang
selama ini begitu akrab banget sama aku pergi menjauh dari aku. Mungkin karena
keadaanku yang membuat mereka jijik terhadapku. Padahal kita bertiga selalu
bersama-sama kapanpun dan dimanapun . Sakit hatiku dengan perlakuan ini semua. Aku
selalu berdaoa kepada Tuhan untuk merubah wajah aku kembali seperti semula.
Setiap detik aku meneteskan air mata. Aku juga sempat marah dengan orang tuaku.
Aku memberontak, mengapa aku dilahirkan dari rahim orang tua yang miskin.
Seandainya aku terlahir dari orang tua yang kaya, aku bisa dioperasi. Dan wajah
ku menjadi baik lagi. Tetapi aku mulai sadar, mungkin Tuhan memberikan ini
semua karena ada sisi baiknya. Akupun mulai bangkit.
Di suatu hari aku
mendengarkan radio. Dari situ aku mendapatkan informasi bahwa ada operasi
plastik khusus bibir, yang bertempat di salah satu rumah sakit di jogjakarta.
Segera aku menghubungi nomer yang aku dapatkan dari siaran radio yang aku
perdengarkan itu. Dan alhamdulilah aku berhasil dioperasi. Walaupun masih ada
bekas luka sedikit di bibirku, aku merasa lebih percaya diri saat itu. Hidup
barupun aku jalani.
Sekarang aku
benar-benar bahagia, Setelah bibir aku berhasil diopeasi, saat ini aku juga
mempunyai gebetan yang kelihatannya mau menerima aku apa adanya. Ya itulah Andi. Terima kasih Tuhan.
Beberapa hari setelah
pertemuan itu, andi jarang sms ataupun telphone aku. Tak tahu kenapa. Mungkin
juga ia lagi sibuk. Tepat 5 hari nomer
andi belum juga menampakan dirinya dalam handphone ku. Aku sebenarnya ingin
sekali menelphone dia. Namun aku takut. Tak biasanya aku menghubungi seorang
laki-laki duluan.Dengan keberanianku aku nencoba menelphone dia. 1 kali tidak
diangkat. Aku tidak menyerah. Ku ulangi lagi, hingga 10 kali. Sekali lagi deh.
Dan untuk ke 11 kalinya panggilan aku di reject oleh andi. Aku mencoba berfikir
yang positif. “Andi itu anak Osis jadi ia pasti lagi sibuk . Apalagi inikan mau
pendaftaran siswa baru. Sabar aja lah”, aku mencoba menenangkan diriku.
Satu minggu setelah
pertemuan andi belum juga menghubungi aku. Akhirnya karena aku kangen banget
sama dia, aku kirim sms ke dia. Tidak di balas juga ternyata. “Ya ALLAH ada apa
dengan andi?”, pikirku dengan cemas.
Hingga suatu aku pergi
ke salah satu warnet yang tidak jauh dari rumahku. untuk sekedar menghibur
diri, aku membuka facebook. Lama sekali aku tak menyentuh facebook aku, ada banyak
sekali permintaan pertemanan . salah satunya permintaan pertemanan dari andi.
Dulu memang dia pernah minta alamat facebook aku. Dan baru sekarang aku bisa
konfirm dia.
Disitu aku membaca pesan dinding andi untuk
seorang cewek yang berparas lumayan cantik. Dalam pesan itu ia menulis “lagi
apa sayang?” . mataku enggan berkedip melihat tulisan itu.” Aku mimpi gak
sih?”, ucap ku yang seakan tidak percaya dengan semua ini. Segera ku log out
facebook aku. Dan pergi dari warnet itu.
Sesampainya di rumah, aku
mengambil air wudhu untuk sholat Dhuha. Dalam sholat ku, aku menumpahkan isi
hati ku kepada Allah.
“Ya allah kenapa engkau
ciptakan aku dengan keadaan jelek. Mengapa engkau tidak menciptakan aku dengan
keadaan yang cantik saja? mengapa engkau ubah diriku? Tuhan, apa aku tidak
layak untuk dicintai karena keadaan diriku yang jelek? Tuhan, kenapa andi
bersikap begitu kepada ku? Aku tahu diriku memang bukan manusia yang didambakan
oleh kebanyakan orang. Tetapi mengapa kau ciptakan andi yang berparas baik hanya
untuk menyakiti aku, kenapa engkau ijinkan ia untuk memberikan harapan kosong kepada aku. Sakit ya
allah menerima ini semua. Aku baru merasakan indahnya cinta, setelah kecelakaan
yang membuat wajah aku menjadi berubah jelek. Dan mengapa engkau buat aku untuk
merasakan sakit hati, ya allah. Baru
saja Engkau menganugrahiku kesakitan hati karena dampak dari kecelakaan .
Engkau menambah pedih hati ku karena seorang cowok. Berikan ketabahan kepadaku
Tuhan. Dan hanya dengan Mu aku bisa menceritakan ini semua. Karena tak ada lagi
yang mau peduli dengan aku. Tuhan sekali lagi aku meminta kepada Mu agar aku
diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan yang engkau berikan Amin .” ucapku untuk Tuhan ku, Allah.
Setiap mengingat Andi
aku selalu meneteskn air mata ku. Sakit memang rasanya jatuh cinta itu. Aku
seakan menyesal dengan pertemuan tanggal 19 juni itu. Tetapi entah mengapa Aku
tidak bisa marah dengan Andi, Aku hanya berharap
dia sadar. Dan aku selalu meminta kepada Tuhan untuk mendekatkan Andi kembali
kepada aku. Walaupun itu dekat hanya sebatas sahabat. Yang terpenting aku bisa
selalu berada disampingnya.
0 komentar:
Posting Komentar