English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

1 pesan diterima(cerpen)

“1 pesan diterima”

Kalimat yang muncul dalam handphone ku. Memang handphone aku sengaja tidak aku beri nada, atau  istilahnya hanya aku silent. Melihat kalimat itu,aku segera membuka pesan itu. Hemz... yah seperti biasa , isinya hanya sekedar kata ”hay”, dan itupun dari nomor yang tidak aku kenal pula.”untuk apa aku membalas sms itu,toh itu mungkin dari orang yang iseng aja”, gumamku dalam hati.
Hari demi hari nomor itu selalu masuk dalam handphone aku, entah hanya sekedar miscall ataupun sms dengan kata-kata yang tidak jelas. Semakin hari aku juga dibuat penasaran oleh nomer itu, bukan nomernya sih tapi tepatnya pemilik nomor itu. Dan untuk pertama kalinya aku membalasnya. akupun menanyakan identitas dia, hemzzz.. ternyata Andi namanya.  ternyata juga, dia temennya temenku. Dia sekolah di SMA Budi Mulya , sekolah anak-anak orang kaya gitu dech.
Tak tahu kenapa aku rasanya semakin hari selalu ingin membalas setiap sms darinya, walaupun aku dan dia belum pernah sekalipun bertemu ,aku merasa nyaman aja ngobrol dengan nya, meskipun hanya lewat sebatang benda yang dinamakan handphone.
Sudah 1 minggu aku dan andi asik berkomunikasi melalu handphone. 1 minggu aku mulai mengetahui sifat-sifat andi. Andi memang orangnya asik diajak becandaia juga tidak sombong, pokoknya baik deh. Tapi aku mulai khawatir . Aku takut  jika aku hanya dibohongi oleh Andi. karena aku selama ini berhubungan hanya lewat hp , aku belum tahu aslinya. apalagi akhir-akhir ini banyak sekali penipuan melaluI handphone.”ahhhhhhh aku benar –benar khawatir”jerit hatiku. Tetapi dalam hati kecilku, aku yakin bahwa Andi itu benar-benar baik.
Ternyata kekhawatiranku mulai mereda, kenapa ? soalnya andi mau main ke rumah aku. Itu tandanya dia bener-bener orang baik , karna biasanyakan cowok itu maunya ngajak ketemuan di luar .  “alhamduilah”, ucapku dengan sedikit bahagia. Dan akupun lebih bahagia lagi karena dia ngajak aku maen di tempat para pemuda-pemudi jogja sering nongkrong. Bertambah seneng deh hati ku. Selama ini aku pengen banget maen bareng cowok. Kangen gitu dengan suasananya.
Hari pertemuan pun tiba, dan hari itu tepat malam minggu. Untuk pertama kalinya aku mengetahui wajah seorang yang  selama ini menemaniku dalam ruang handphone ku. “Oh my god... cakep nian andi, macam pula ni”,, celoteh ku dalam batin.saking gantengnya raut wajah andi, akupun enggan memalingkan pandangan kuterhadap dia. Waktu itu jam menunjukan pukul 19.30 wib, aku dan andi memutuskan untuk tidak jadi maen.  Perjalananya aja sekitar satu jam. Bisa-bisa pulang dikroyokin warga kalau aku nekad maen. Dalam hati kecewa sih, tapi tak apalah yang penting udah bisa melihat wajah “cute” andi,hee. Akhirnya kita hanya mengobrol di rumahku. Saking asyiknya ngobrol,tak terasa jam menunjukan pukul 20.30 wib. Andipun memeutuskan untuk pulang, dan ia berpamitan dengan kedua orang tua ku. Jarang-jarang loh cowok yang maen ke tempat ku sesopan itu. Dan andipun bersalaman dengan ku. Ih seneng deh. Tanggal 19 juni 2011 yang tak kan aku lupakan.
Pertemuan itu membuatku senang banget, terutama hati ku . bahagia banget rasanya. Sepertinya andi tidak segan atapun risih dengan keadaan wajah ku. Wajah yang menurut khalayak ramai merupakan wajah yang jelek.
Aku memang mempunyai wajah yang bisa dikatakan jelek. Dulu aku bersama teman teman ku pergi mendaki gunung untuk mengisi liburan. Kami pergi bertiga. Singkat cerita kami mendapat musibah. Dan untungnya teman-teman ku selamat, walaupun aku yang menderita. Wajah ku hancur, karena kejadian itu aku mendapat jahitan yang jumlah nya cukup banyak, yaitu 32 yang tepat dikenakan di bibirku. Saat itu aku merasa malu dengan keadaan yang kuhadapi. Untung ada orang tuaku yang selalu memberikan semangat kepada ku. Dari situ aku mulai bangkit . aku mulai hidup dengan wajah baru. Tepatnya wajah dengan bibir yang agak terlihat sumbing. Padahal dulu aku menjadi idola di sekolah dan di desa ku. Namun sekarang aku menjdi bahan ejekan dan cemooh oleh warga. Aku juga merasa tambah sedih, karena kedua teman ku yang selama ini begitu akrab banget sama aku pergi menjauh dari aku. Mungkin karena keadaanku yang membuat mereka jijik terhadapku. Padahal kita bertiga selalu bersama-sama kapanpun dan dimanapun .  Sakit hatiku dengan perlakuan ini semua. Aku selalu berdaoa kepada Tuhan untuk merubah wajah aku kembali seperti semula. Setiap detik aku meneteskan air mata. Aku juga sempat marah dengan orang tuaku. Aku memberontak, mengapa aku dilahirkan dari rahim orang tua yang miskin. Seandainya aku terlahir dari orang tua yang kaya, aku bisa dioperasi. Dan wajah ku menjadi baik lagi. Tetapi aku mulai sadar, mungkin Tuhan memberikan ini semua karena ada sisi baiknya. Akupun mulai bangkit.
Di suatu hari aku mendengarkan radio. Dari situ aku mendapatkan informasi bahwa ada operasi plastik khusus bibir, yang bertempat di salah satu rumah sakit di jogjakarta. Segera aku menghubungi nomer yang aku dapatkan dari siaran radio yang aku perdengarkan itu. Dan alhamdulilah aku berhasil dioperasi. Walaupun masih ada bekas luka sedikit di bibirku, aku merasa lebih percaya diri saat itu. Hidup barupun aku jalani.
Sekarang aku benar-benar bahagia, Setelah bibir aku berhasil diopeasi, saat ini aku juga mempunyai gebetan yang kelihatannya mau menerima aku apa adanya. Ya itulah  Andi. Terima kasih Tuhan.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, andi jarang sms ataupun telphone aku. Tak tahu kenapa. Mungkin juga ia lagi sibuk.  Tepat 5 hari nomer andi belum juga menampakan dirinya dalam handphone ku. Aku sebenarnya ingin sekali menelphone dia. Namun aku takut. Tak biasanya aku menghubungi seorang laki-laki duluan.Dengan keberanianku aku nencoba menelphone dia. 1 kali tidak diangkat. Aku tidak menyerah. Ku ulangi lagi, hingga 10 kali. Sekali lagi deh. Dan untuk ke 11 kalinya panggilan aku di reject oleh andi. Aku mencoba berfikir yang positif. “Andi itu anak Osis jadi ia pasti lagi sibuk . Apalagi inikan mau pendaftaran siswa baru. Sabar aja lah”, aku mencoba menenangkan diriku.
Satu minggu setelah pertemuan andi belum juga menghubungi aku. Akhirnya karena aku kangen banget sama dia, aku kirim sms ke dia. Tidak di balas juga ternyata. “Ya ALLAH ada apa dengan andi?”, pikirku dengan cemas.
Hingga suatu aku pergi ke salah satu warnet yang tidak jauh dari rumahku. untuk sekedar menghibur diri, aku membuka facebook. Lama sekali aku tak menyentuh facebook aku, ada banyak sekali permintaan pertemanan . salah satunya permintaan pertemanan dari andi. Dulu memang dia pernah minta alamat facebook aku. Dan baru sekarang aku bisa konfirm dia.
 Disitu aku membaca pesan dinding andi untuk seorang cewek yang berparas lumayan cantik. Dalam pesan itu ia menulis “lagi apa sayang?” . mataku enggan berkedip melihat tulisan itu.” Aku mimpi gak sih?”, ucap ku yang seakan tidak percaya dengan semua ini. Segera ku log out facebook aku. Dan pergi dari warnet itu.
Sesampainya di rumah, aku mengambil air wudhu untuk sholat Dhuha. Dalam sholat ku, aku menumpahkan isi hati ku kepada Allah.
“Ya allah kenapa engkau ciptakan aku dengan keadaan jelek. Mengapa engkau tidak menciptakan aku dengan keadaan yang cantik saja? mengapa engkau ubah diriku? Tuhan, apa aku tidak layak untuk dicintai karena keadaan diriku yang jelek? Tuhan, kenapa andi bersikap begitu kepada ku? Aku tahu diriku memang bukan manusia yang didambakan oleh kebanyakan orang. Tetapi mengapa kau ciptakan andi yang berparas baik hanya untuk menyakiti aku, kenapa engkau ijinkan ia untuk  memberikan harapan kosong kepada aku. Sakit ya allah menerima ini semua. Aku baru merasakan indahnya cinta, setelah kecelakaan yang membuat wajah aku menjadi berubah jelek. Dan mengapa engkau buat aku untuk merasakan  sakit hati, ya allah. Baru saja Engkau menganugrahiku kesakitan hati karena dampak dari kecelakaan . Engkau menambah pedih hati ku karena seorang cowok. Berikan ketabahan kepadaku Tuhan. Dan hanya dengan Mu aku bisa menceritakan ini semua. Karena tak ada lagi yang mau peduli dengan aku. Tuhan sekali lagi aku meminta kepada Mu agar aku diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan yang engkau berikan Amin .”  ucapku untuk Tuhan ku, Allah.
Setiap mengingat Andi aku selalu meneteskn air mata ku. Sakit memang rasanya jatuh cinta itu. Aku seakan menyesal dengan pertemuan tanggal 19 juni itu. Tetapi entah mengapa Aku tidak bisa marah dengan Andi, Aku  hanya berharap dia sadar. Dan aku selalu meminta kepada Tuhan untuk mendekatkan Andi kembali kepada aku. Walaupun itu dekat hanya sebatas sahabat. Yang terpenting aku bisa selalu berada disampingnya. 


0 komentar:

Posting Komentar