LAPORAN BIOLOGI
Pengaruh konsentrasi pada jenis pupuk phonska terhadap pertumbuhan terung (Solanum melongena)
Disusun oleh :
Nama : Joni Arisandi
Kelas : XII A3/18
SMA NEGERI 1 JETIS
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di daerah desa parangtritis tempat saya tinggal terutama di dusun samiran merupakan tempat yang penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani,dan dalam bercocok tanam mereka membutuhkan pupuk.Pupuk terbagi dalam 2macam yaitu pupuk organik dan anorganik.Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan kimia.Di dalam penelitian ini saya akan menggunakan pupuk NPK phonska.Kandungan yang terdapat didalam pupuk phonska adalah:
Nitrogen(N)=15%,Fosfat(P2O5)=15%,Kalium(K2O),Sulfur(S)=10%,kadar air maksimal=2% (www.petrokimia-gresik.com/phonska.asp) dan mempunyai beberapa manfaat diantaranya :
1.Menjadikan daun tanaman lebih hijau segar,dan banyak mengandung butir hijau yang
penting bagi proses fotosintesis.
2.Mempercepat pertumbuhan tanaman,mempercepat pencapaian tinggi tanaman
3.Memacu pertumbuhan akar,perakaran lebih lebat sehingga tanaman menjadi sehat dan
Terung(solanum melongena) juga merupakan tanaman yang banyak dijumpai di lahan pertanian dusun samiran karena memiliki banyak manfaat Buah terong mengandung striknin, skopolamin, skopoletin, dan skoparon yang bisa menghambat serangan sawan, gugup, atau kekejangan saraf. Maka, buah ini bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan epilepsi dan penyakit kejang lainnya, seperti yang diyakini dalam pengobatan tradisional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi pupuk pada pertumbuhan terung?
2. Bagaimanakah perbedaan kecepatan pertumbuhan terung yang dipupuk phonska dengan konsentrasi berbeda?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk pada pertumbuhan terung.
2. Mengetahui perbedaan kecepatan pertumbuhan terung yang dipupuk phonska dengan konsentrasi berbeda
BAB III
Meteodologi Penelitian
A. Lokasi dan waktu penelitian
Waktu penelitian : 29 Agustus 2011
Tempat : pekarangan rumah joni arisandi
Obyek : tanaman terung
B. Variabel penelitian
1.Variabel terikat : Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tinggi batang dan
jumlah daun terung.
2.Variabel bebas : Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah konsentrasi pupuk.
3.Variabel terkontrol : Dalam penelitian ini variabel terkontrolnya adalah media
tanam,bibit terung,waktu penyiraman.
C. Alat dan Bahan
1.Bibit terung 4.Pot ukuan sedang(9)
2.Pupuk Phonska 5.Timbangan
3.Penggaris
D. Cara Kerja
1. Siapkanlah sembilan pot.
2. Masukkan tanah kedalam setiap pot.
3. Tanamkan bibit terung sebanyak dua biji untuk setiap pot.
4. Menaburkan pupuk phonska sebanyak 4 gram dipot A,dan sebanyak 6 gram dipot B,sedangkan pot C sebanyak 2 gram.
5. Menyiramnya dengan air setiap hari.
E. Rancangan Penelitian
1. Perlakuan I pot A berjumlah 3 buah ditanami bibit terung yang setiap pot diberi 2 bibit dengan medium tanah dan dipupuk dengan pupuk phonska sebanyak 4 gram.
2. Perlakuan II pot B berjumlah 3 buah ditanami bibit terung yang setiap pot diberi 2 bibit dengan medium tanah dan dipupuk dengan pupuk phonska sebanyak 6 gram.
3. Perlakuan III pot C berjumlah 3 buah ditanami bibit terung yang setiap pot diberi 2 bibit dengan medium tanah dan dipupuk dengan pupuk phonska sebanyak 2 gram sebagai pengontrol.
Pupuk phonska sebanyak 4 gram
Pupuk phonska sebanyak 6 gram
Pupuk phonska sebanyak
2 gram(sebagai pengontrol)
BAB II
Tinjauan Pustaka
Terung (Solanum melongena), di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka[1][2]. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Penanaman Terung :
a. Umur benih saat dipindahkan 1 - 1,5 bulan (daun berhelai 4, tinggi 7,5 cm)
b. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari
c. Jarak tanam yang digunakan : jarak antar tanaman dalam barisan 60 cm, jarak antar barisan tanaman 70-80 cm. Setiap bedengan ada dua baris tanaman
d. Tanam sebatas leher akar
e. Pemupukan kimia :
Urea : 2,5-3 gr / tanaman
SP-18 : 2,5-3 gr / tanaman
KCl : 1,5-2 gr / tanaman
Phonska : 1-1,5gr/tanaman
f. Insektisida yang digunakan berbahan aktif Carbofuran (Furadan) (http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Hortikultura/Budidaya-Terung.html)
Berikut beberapa manfaat terong:
Buah ini diketahui punya manfaat sebagai antikejang, antikanker, dan pendepak gangguan pembuluh darah. Bahkan di Nigeria digunakan sebagai tanaman kontrasepsi, terutama untuk kaum pria. Masyarakat Nigeria juga mendewakan tumbuhan ini karena bisa meredam "penyakit" gugup. Kemampuan ini telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut yang diberi sari terong mentah.Buah terong mengandung striknin, skopolamin, skopoletin, dan skoparon yang bisa menghambat serangan sawan, gugup, atau kekejangan saraf. Maka, buah ini bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan epilepsi dan penyakit kejang lainnya, seperti yang diyakini dalam pengobatan tradisional.Di Korea terong yang telah dikeringkan bila dikonsumsi bisa pula mengobati sakit pinggang, encok, pinggang kaku, dan nyeri lainnya. Secara empiris, sayuran ini pun mampu mengobati campak, cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan luka bakar.Jus terong bisa menekan kerusakan pada sel-sel dengan penyimpangan kromosom sebagai pertanda adanya kanker. Kandungan tripsin (protease) inhibitor pada buah ini diyakini bisa melawan serangan zat pemicu kanker. Buah ini sangat baik untuk mengurangi risiko penyakit kanker.Buah ini juga bisa menetralkan kerusakan pembuluh darah arteri. Dengan begitu, ia dapat menekan dan mengatasi arterosklerosis; penyakit yang disebabkan oleh terganggunya transportasi darah dan zat makanan pada pembuluh darah arteri. Gangguan itu terjadi akibat timbunan lemak dan kolesterol di pembuluh darah. Dampaknya, kerja jantung pun terganggu. Organ vital ini akan kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh yang bisa membahayakan nyawa. Gangguan pembuluh darah ini bisa dikurangi, bahkan ditanggulangi dengan cara mengonsumsi terong. www.suaramedia.com
Ø Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak, baik berupa padatan (feces) yang bercampur sisa makanan, ataupun air kencing (urine). Walaupun demikian sepertinya orang-orang sepertinya enggan membicarakan kotoran cair yang berupa urine ternak. Dalam hal ini mengumpulkan kotoran padat memang jauh lebih praktis dibanding urin ternak. Padahal dari segi kadar haranya, urine jauh lebih tinggi dibanding feces.Zwavelzure amoniak (ZA) lebih dikenal dengan sebutan ZA. Pupuk ini dibuat dari gas amoniak dan asam belerang. Persenyawaan kedua zat ini menghasilkan pupuk ZA yang mengandung N 20,5-21%. Artinya tiap 100 ZA berisi 20 kg N. Bentuknya Kristal kecil-kecil berwarna putih, abu-abu, biru keabu-abuan, dan kuning (Lingga, 1989).
Pertumbuhan & Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa. Perkembangan adalah suatu proses menuju kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih kompleks)
Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akarmaupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer .
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Perkecambahan
Macam-macam Perkecambahan pada Biji
1. Perkecambahan hipogeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2. Perkecambahan epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan :
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Air dan mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya
2. Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
Auksin,Giberelin,Sitokinin,Gas Etilen,Asam,AbsisatKalin
1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akarmaupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer .
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Perkecambahan
Macam-macam Perkecambahan pada Biji
1. Perkecambahan hipogeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2. Perkecambahan epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan :
1. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut.
Air dan mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya
2. Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam hormon pada tumbuhan:
Auksin,Giberelin,Sitokinin,Gas Etilen,Asam,AbsisatKalin
BAB IV
Tabel Pengamatan dan Pembahasan
B.Pembahasan
`Dari penelitian yang saya lakukan selama 7 hari dimulai dari hari senin 29 Agustus 2011 sampai 5 September 2011 menunjuukkan hasil seperti yang terlihat di dalam table pengamatan perbandingan Pot A yang dipupuk dengan konsentrasi 4gram dengan Pot B yang dipupuk dengan konsentrasi 6gram dari Perlakuan tinggi batang dapat dilihat pada table pengamatan bibit bermula dari ukuran 5cm semua pada pot A hari pertama dan kedua belum mengalami peningkatan pertumbuhan sama halnya yang terjadi di potB yang masih berukuran ± 5cm apabila dibandingkan dengan potC sebagai pengontrol mulai dari hari ke dua sudah tambah ukuran tingginya yaitu rata rata ±5,1cm hal ini sudah menunjukkan bagaimana pengaruh konsentrasi pupuk terhadap pertumbuhan terung.Akan tetapi pada pot A peningkatan tinggi batang terjadi pada hari ke tiga sedangkan pada pot B terjadi pada hari ke empat.kemudiaan sampai pada hari yang ketujuh Pot A mengalami peningkatan pertumbuhan sampai ukuran rata rata ±5,8 cm dari semua pot A1,A2,A3 kemudian apabila kita lihat kedalam potB pada hari ketujuh atau pengamatan yang terakhir terlihat peningkatan pertumbuhan tanaman terung sampai ukuran rata rata ±5,08 cm dari seluruh pengamatan ternyata pada pengamatan yang terakhir terlihat perbedaan tumbuh yang terjadi dan apabila hasi ini kita bandingkan dengan Pot C sebagai pengontrol pada harii yang ketujuh tanaman terung terjadi penngkatan pertumbuhan ukuran rata rata ±6 cm pada pengamatan hari yang tterakhir di pot C semua ukuran batang tanaman terung ±6 cm.
Sedangkan dari perlakuuan mengamati jumlah daun tanaman terung yang muncul dari table pengamatan dapat kita lihat daun dari semua pot berjumlah 4 daun dari pot A,potB,PotC pada table terlihat Pot A kebanyakan daunnya tidak ada yang bertambah akan tetapi yang terjadi pada pot A1.1 dan A2.2 daun tanamman terung berkurang.Dan apabila kia lihat pada table pengamatan yang Pot B juga sama bermula dari jumlah 4 daun akan tetapi yang membedakan dengan pot A pad pot B ini kebanyakan daunnya padaa berkurang semua dapat dilihat pada hari ke empat rata rata semua daun pada pot B banyak yang berkurang.Dan pada hari terakhir apabila dilihat daun pada pot A rata rata berjumlah 4 dan ada yang 3 sedangkan pada pot B dapat dilihat rata rata berjumlah 3 buah dan ada yang berjuumlah 2.Sedangkan apabila dibandingkan dengan Pot C sebagai pengontrol terlihat pada semua pot C ini pada hari keempat jumlah daunnya bertambah sebanyak satu atau dua buah daun yang muncul dan pada hari ketujuh jumlah daun yang ada pada po C rata rata berjumlah 5 buah.Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa pengaruh konsentrrasi pupuk terhadap jumlah daun tanaman terung sangat berdampak dapat terlihat pada dosis yang mendekati pengontrol yaitu pot A(4gram) sedikit yang berkurang akan tetapi yang terjadi pada pemupukan padda dosis yang menjauhi pengontrol yaitu pot B(6gram) dapat terlihatt banyak daun yang berguguran.
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Ø Dari penelitian yang telah diakukan menunjukkan bahwa pengaruh konsentrasi terhadap pertumbuhan terung sangat berpengaruh terlihat pada table pengamatan yang menunjukkan pada konsentrasi yang pas yaitu pada pot A yang konsentrasinya lebih rendah dari pot B menunjukkan perbedaan tinggi dan tidak melebihi atau ada yang hampir sama dengan pot C sebagai pengontrol
Ø Dari table pengamatan terlihat perbedaan pertumbuhan yang dialami tanaman terung yang dipupuk dengan konsentrasi yang berbeda terlihat pada pot A lebih cepat tumbuh ukuran tinggi batang yaitu pada hari ke3 sedangkan pada pot B pada hari ke empat dan apabila dibandingkan dengan pot C sebagai pengontrol yang tambah ukuran pada hari kedua.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan pengamatan lebih teliti mengukur tinggi batang terung dari hari pertama sampai hari ketujuh dan dalam mengamati jumlah daun yang muncul.
Daftar Pustaka
Ø www.google.com/ pertumbuhan dan perkembangan
Ø buku paket ERLANGGA Biologi kelas XII IPA
Ø Yani, Riana, dkk.2008.SMS Biologi 3A SMA kelas XII.Bandung:Rosda
Ø Aryulina,Dyah.2007.Biologi III.Jakarta:Esis
Ø (http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Hortikultura/Budidaya-Terung.html)
0 komentar:
Posting Komentar